loading...
Usai menutupi wajah anaknya dengan bantal, Faisal tidur siang, hingga bangun sekitar pukul 17.00.
Sekitar 3 jam lamanya ia 'terbang ke alam mimpi'.
Selama itu pula muka bayi KAA tertutup oleh bantal besar sehingga kehabisan napas.
"Saya tidur siang sampai sore, pukul 17.00 WIB," ungkapnya.
Menurut Faisal, ketika terbangun dari tidur, ia tidak tahu bila bayinya sudah tidak bernyawa lagi di tempat tidur.
Bangkit dari tempat tidur, Faisal kemudian membuatkan susu untuk anaknya.
Saat ia hendak memberikan susu itu kepada KAA, barulah ia tahu bahwa bayi itu tidak bernapas.
"Saya coba memberi napas buatan, tidak kunjung sadar juga. Enggak ada napas. Saya pun pasrah di situ," ujar Faisal.
Menurut pria yang di KTP-nya tercatat sebagai penduduk Kampung Rawa Denok, RT 5, RW 8, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Kota Depok, tersebut, ia menyesal telah membunuh bayinya sendiri.
"Jujur saya khilaf melakukan perbuatan itu. Menyesal saya. Saya bunuh si kecil karena dia saat itu memang berisik, ketika saya lagi pusing-pusingnya," ujar Faisal.
Pulang seminggu sekali
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Dwiyono, menerangkan bila pelaku membunuh bayinya sendiri dikarenakan bayi itu menangis tak kunjung berhenti.
Diduga kuat pelaku stres karena sudah lama menganggur.
Sekitar 3 jam lamanya ia 'terbang ke alam mimpi'.
Selama itu pula muka bayi KAA tertutup oleh bantal besar sehingga kehabisan napas.
"Saya tidur siang sampai sore, pukul 17.00 WIB," ungkapnya.
Menurut Faisal, ketika terbangun dari tidur, ia tidak tahu bila bayinya sudah tidak bernyawa lagi di tempat tidur.
Bangkit dari tempat tidur, Faisal kemudian membuatkan susu untuk anaknya.
Saat ia hendak memberikan susu itu kepada KAA, barulah ia tahu bahwa bayi itu tidak bernapas.
"Saya coba memberi napas buatan, tidak kunjung sadar juga. Enggak ada napas. Saya pun pasrah di situ," ujar Faisal.
Menurut pria yang di KTP-nya tercatat sebagai penduduk Kampung Rawa Denok, RT 5, RW 8, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Kota Depok, tersebut, ia menyesal telah membunuh bayinya sendiri.
"Jujur saya khilaf melakukan perbuatan itu. Menyesal saya. Saya bunuh si kecil karena dia saat itu memang berisik, ketika saya lagi pusing-pusingnya," ujar Faisal.
Pulang seminggu sekali
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Dwiyono, menerangkan bila pelaku membunuh bayinya sendiri dikarenakan bayi itu menangis tak kunjung berhenti.
Diduga kuat pelaku stres karena sudah lama menganggur.
0 Komentar Astaga! Setelah Bunuh Bayinya, Faisal Masih Sempat Lakukan Hal ini dengan Santai
Posting Komentar